Bangkit dari pandemi, KWT Tirtomarto ikuti pelatihan buat abon dan kripik

 

KWT Tirtomarto saat ikuti pelatihan pembuatan kripik talas. Rabu, 25 agustus 2021.


Kasihinfo.com Cawas – Pandemi memang dampaknya dirasakan oleh hampir semua orang, terutama dampak perekonomian. Tidak hanya warga diperkotaan saja, namun warga di pedesaan juga turut merasakan dampak pandemi covid-19.

Guna membangkitkan kembali perekonomian warga masyarakat akibat terdampak pandemi, pemerintah desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Klaten , Jawa Tengah, menyelenggarakan pelatihan bagi ibu ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT).

Pelatihan dilakukan di gedung serba guna desa setempat, yang diikuti oleh perwakilan dari 11 KWT yang ada di desa Tirtomarto.

Kepala desa Tirtomarto, Agung Nugroho mengatakan jika pelatihan bagi ibu KWT ini merupakan salah satu cara untuk membangkitkan kembali perekonomian warga masyarakat terdampak pandemi. Pihak pemdes setempat memberi suport penuh kepada warga masyarakat agar bisa bangkit akibat terdampak pandemi.

“Setidaknya dengan pelatihan, para ibu-ibu akan mempunyai kegiatan dan berkarya yang mana bisa menghasilkan dan membantu perekonomian keluarga” katanya.

Ketua penggerak PKK desa Tirtomarto, Anita Findy Rianti mengatakan jika dalam pelatihan kali ini ibu-ibu KWT dilatih untuk membuat abon dari daging ayam dan kripik talas.

Hasil dari olahan para kaum ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani tersebut nantinya akan dipasarkan melalui bumdes desa setempat, serta melalui pemasaran  online.

“Agar produk olahan dari kwt tersebut dapat dikenal di masyarakat luas, semua kelompok kwt dianjurkan menyebarluaskan melalui android miliknya masing masing. Dengan adanya pelatihan diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi kelompok wanita tani” ungkap istri kades Tirtomarto.

Anita menambahkan jika di desaTirtomarto sendiri sudah ada beberapa produk yang dihasilkan para ibu-ibu KWT, seperti kripik daun singkong, kripik daun kenikir, kripik kulit cakar, abon ayam, kripik talas dan masih ada beberapa produk lainnya.

Salah satu peserta pelatihan Dyah Larasati mengaku senang bisa mengikuti pelatihan pembuatan abon dan kripik talas tersebut. Nantinya bisa membuat ibu kwt yang saat pandemi hanya diam dirumah, bisa lebih kreatif menghasilkan produk yang bisa menambah perekonomian keluarga.

“Yah dengan bisa menghasilkan produk dan dipasarkan, nantinya bisa membantu perekonomian keluarga yang terdampak pandemi mas” kata Dyah Larasati. (h-d)

 

 

أحدث أقدم