Kasihinfo.com --- Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten, KH Syamsuddin Asyrofi, menekankan peran penting tokoh lintas agama dalam merawat kerukunan, Wujudkan persatuan dan kuatkan toleransi di masyarakat.
Menurutnya, para tokoh lintas agama di desa-desa dapat menjadi perekat umat di masyarakat, sehingga keberadaan Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) sangat penting dalam menjaga kondusifitas masyarakat.
Hal itu disampaikan Syamsuddin Asyrofi saat memberikan sambutan mewakili Pengurus FKUB Se Soloraya dalam acara deklarasi damai yang diinisiasi Danrem 074 Surakarta Kamis ( 19/6/2025 ) beberapa waktu yang lalu di Gedung Warastratama Surakarta
Dalam berbagai kesempatan, Syamsuddin Asyrofi telah menyampaikan bahwa Klaten sebagai kabupaten yang diapit oleh Yogyakarta dan Solo selalu menjadi barometer bagi daerah lainnya terkait ikhtiar merawat kerukunan di masyarakat.
"Oleh karena itu, FKUB Kabupaten Klaten berkolaborasi dengan PKUB Kecamatan dan Desa/Kelurahan untuk merawat kerukunan di masyarakat dengan berbagai inovasi kegiatan dan program" katanya.
Menurutnya beberapa upaya yang dilakukan FKUB Kabupaten Klaten dalam merawat kerukunan antar umat beragama adalah pembinaan dan Pemberdayaan PKUB FKUB Kecamatan dan Desa/Kelurahan untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam merawat kerukunan.
"FKUB Kabupaten Klaten terus melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan kecamatan untuk mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan kerukunan antar umat beragama" ujarnya.
FKUB Kabupaten Klaten kata Syamsuddin Asyrofi juga berperan sebagai fasilitator dalam merekomendasikan pendirian rumah ibadah di masyarakat dengan memperhatikan aspek kerukunan umat beragama dan tidak mengganggu ketenteraman serta ketertiban umum.
"Dengan kerja sama dan komitmen bersama, FKUB Kabupaten Klaten berharap dapat menjaga dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Klaten" pungkasnya.
Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Muhammad Arry Yudistira mengemukakan, deklarasi ini mencakup wilayah Solo dan sekitarnya, yaitu Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
Dikatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama sebagai salah satu dari visi besar kepemimpinan nasional ke depan.
“Kami sangat berharap seluruh wilayah Soloraya dapat mendukung program Asa Cita Presiden kedelapan, yakni peningkatan toleransi umat beragama,” katanya.
Dikatakan bahwa tingkat toleransi di wilayah Soloraya saat ini cukup tinggi, namun perlu dijaga dan dirawat melalui sinergi semua elemen masyarakat.
"Kami mengajak kepada semua elemen masyarakat termasuk media massa, konten kreator, hingga pegiat media sosial untuk bersama-sama turut menyuarakan pentingnya hidup rukun dalam perbedaan" katanya.
Sebagai langkah konkret menurut Danrem 074 Surakarta pihaknya memetakan seluruh organisasi masyarakat (ormas) untuk mendukung semangat kebersamaan, serta menindaklanjuti segala bentuk premanisme yang berpotensi mengganggu kerukunan.
Kolonel Arry juga mengungkapkan rencana penyelenggaraan program edukatif berupa camping bertajuk “Camping Bhineka” yang menyasar pelajar tingkat SD hingga SMP. Dalam kegiatan ini, anak-anak dari latar belakang agama yang berbeda akan diajak berinteraksi dan belajar tentang pentingnya saling merawat kerukunan dan hidup saling memahami adanya perbedaan.
“Kami ingin menanamkan rasa toleransi sejak dini dengan camping bhineka anak-anak dari berbagai agama akan berkumpul, saling mengenal dan belajar tentang keberagaman secara langsung,” katanya.
Deklarasi ini diharapkan menjadi pondasi kuat dalam membangun kedamaian dan memperkuat ikatan antar umat beragama di wilayah Soloraya dan sekitarnya, sehingga harapan untuk mewujudkan persatuan dan memperkuat toleransi dapat dilaksanakan dengan baik. (*Moch.Isnaeni*)