Fokus Pemulihan Ekonomi, TP PKK Klaten Kunjungi Sentra Kerajinan Sulak

 

TP PKK Klaten saat berkunjung ke sentra kerajinan sulak di Karanglo, Klaten Selatan. Senin (8/3/2021). 

Kasihinfo.com Klaten Selatan – Guna memastikan kondisi UMKM yang ada di Klaten Jawa Tengah di tengah masa pandemi ini,  TP PKK Kabupaten Klaten terus keliling mengunjungi beberapa UMKM terdampak Covid 19.

 

Salah satu UMKM yang dikunjungi adalah desa Karanglo, kecamatan Klaten Selatan, Klaten, yang merupakan sentra produksi kerajinan sulak.

 

Kunjungan dipimpin langsung oleh ketua TP PKK kabupaten Klaten, Ny Endang Samiasih Rahayu Yoga Hardaya, dan diikuti para pengurus TP PKK Klaten, staf Kecamatan Klaten Selatan, Kades Karanglo Kosmas Widodo, serta perangkat desa setempat. Dalam kesempatan tersebut, TP PKK melihat langsung produksi sulak, baik dari proses awal (domdom wulu), hingga finising sulak.

 

“ Ini saya sengaja ke desa Karanglo untuk melihat dan mengunjungi kerajinan sulak, karena sulak sangat membantu kehidupan di desa setempat, terlebih disaat masa pandemi ini. kedepan, TP PKK Kabupaten Klaten siap membantu para perajin sulak berupa pemberian pelatihan dan pendampingan serta ikut memasarkan produk sulak melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Klaten. Apalagi, dirinya adalah Ketua Dekranasda Kabupaten Klaten” kata ketua TP PKK Klaten, Senin (8/3/2021).

 

Ny Endang menambahkan, Sesuai dengan Program PKK Pokja 2 dan 3, maka TP PKK akan fokus menghidupkan dan membangkitkan UMKM. Terlebih di masa pandemi ini. Karena usaha ekonomi yang bisa bertahan di masa pandemi paling banyak yaitu UMKM. Maka perlu bantuan, agar masyarakat dapat lebih maju, mandiri, dan sejahtera.

 

“di masa pandemi kali ini, paling banyak hanya UMKM yang bisa bertahan lebih lama, untuk itu, kita TP PKK akan fokus menghidupkan dan membangkitkan UMKM yang ada, demi kesejahteraan warga masyarakat” imbuh Istri Wakil Bupati Klaten tersebut.

 

Perajin sulak Heri Dadiyo Purnomo (71), mengatakan,  sejak pandemi covid-19, penghasilannya turun drastis. Bahkan penghasilannya turun sampai dua per tiga dari kondisi normal sebelumnya.

 

“ Sebelum pandemi, rata-rata perbulannya bisa memperoleh hingga 90 juta rupiah, namun saat masa pandemi ini hanya sekitar 30 juta per bulan” katanya

 

Terkait pemasaran, beberapa kota yang sering memesan yaitu Surabaya, Bali, Semarang, Kroya, Jogja, Solo, dan beberapa kota lainnya. Saat ini penjualan sering dikirim lewat paket untuk luar kota dan jauh, namun untuk kota sekitar biasanya diambil atau diantar langsung.(h-d)

Lebih baru Lebih lama