Gus Nabil rubah pola vaksinasi dengan menyasar ke desa-desa

Anggota DPR RI Gus Nabil meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gereja St. yusup pekerja Gondang, rabu, 8/9/2021.


 

Kasihinfo.com Klaten – Kegiatan vaksinasi di Klaten Jawa Tengah terus dilakukan, mengingat jumlah persentase warga klaten yang sudah divaksin masih relative kecil. Tidak hanya dari pemkab melalui dinas terkait dan TNI polri, namun vaksinasi juga dilakukan salah satu anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Muhammad Nabil Haroen dengan tim pelaksanan dari Komunitas Omah Sambung yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Klaten.

 

Anggota dewan yang sering dipanggil dengan Gus Nabil mengatakan jika, memang awalnya ada 25 000 dosis untuk warga NU, namun justru dari warga NU sendiri mengusulkan agar kuota 25 ribu dosis tersebut juga diperuntukkan untuk warga Klaten secara umum, dan salah satunya Umat katolik di gereja Santo Yusuf Pekerja Gondang di desa Plawikan kecamatan Jogonalan kabupaten Klaten.

 

“kemarin kegiatan vaksinasi dilaksanakan di Gereja Katolik Roh Kudus Kebonarum dan menyasar kepada umat Katolik dari desa desa di kecamatan Kebonarum sebanyak sekitar 250 orang, dan hari ini, rabu, 8 september 2021 di Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja Gondang yang menyasar sekitar lebih dari 600 orang. tidak hanya di gereja saja, kedepan juga menyasar ke teman teman penganut agama Budha dan Hindu” katanya.

 

Gus nabil menambahkan jika,dalam rangka mempercepat terwujudnya imunitas sehingga tercipta herd immunity bagi warga Klaten, Kegiatan vaksinasi harus semakin masive dilaksanakan. Setidaknya hingga pekan ini sudah sekitar 25,000 dosis vaksin diberikan kepada warga masyarakat Kabupaten Klaten.

 

Dalam pelaksanaan vaksinasi sendiri Gus Nabil merubah pola pelaksnaan yang selama ini dilakukan, yaitu dengan melaksanakan vaksinasi ke desa-desa dan tidak hanya terpusat di perkotaan saja. Hal ini dilakukan guna lebih mendekatkan diri kepada warga masyarakat di desa desa agar mau divaksin. Pasalnya banyak warga yang semangat untuk divaksin, namun ia tidak jadi divaksin karena terkendala jarak dan waktu, dikarenakan pelaksanaan vaksinasi berda di kota.

 

“jika permohonan 25 000 dosis vaksin disetujui kemenkes, maka kedepan pelaksanaan vaksinasi lebih focus dan menyasar ke desa-desa, agar warga desa yang sebelumnya terkendala jarak dan waktu bisa ikut vaksin, sehingga akan semakin banyak warga divaksin” kata Gus Nabil.(h-d)

 

 

 

Lebih baru Lebih lama