Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ratusan Siswa SMPN 1 Kalikotes Gelar Karya P5

 

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Klaten Yunanto, Bersama Kepala SMPN 1 Kalikotes Anik Astuti, saat melihat hasil olahan sampah plastik karya siswa. Selasa, (1/11/2022)

 

Kasihinfo.com Klaten – Sebagai rangkaian peringatan hari sumpah pemuda yang ke-94, para siswa SMP Negeri 1 Kalikotes, Klaten, melaksanakan gelar karya menuju Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Kegiatan sendiri bertemakan ramah lingkungan hidup. 

 

Pelaksanaan gelar karya diselenggarakan di klomplek sekolah, dimana setiap kelas menampilkan berbagai karya, maupun potensi masing-masing siswa. Ada yang menampilkan hasil karya kerajinan tangan, ada yang bertema bisnis yaitu menjual aneka jajanan seperti es maupun bebakaran, ada yang menampilkan mading dengan berbagai posternya, daur ulang sampah untuk dijadikan media tanam, serta aneka kerajinan berbahan dasar sampah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

Kepala SMP N 1 Kalikotes Klaten, Anik Ariastuti mengatakan, kegiatan gelar karya siwa ini untuk menuju profil pelajar pancasila, dimana 3 hari sebelumnya setiap anak diberikan tugas untuk mempelajari karya apa yang bisa dibuat atau dihasilkan, untuk dipamerkan dalam gelar karya tersebut. 

 

“ Jadi sebelum pelaksanaan gelar karya ini, setiap siswa kami beri tugas untuk menentukan karya atau potensi apa yang bisa setiap siswa buat dan hasilkan untuk dipamerkan hari ini. Yang intinya untuk meminimalisasikan keberadaan sampah di lingkungan sekolah,” katanya.

 

Anik Ariastuti menambahkan, selanjutnya untuk P5, menuntut anak untuk bisa berperilaku sesuai dengan proyek penguatan profil pelajar pancasila, yaitu ada nilai kreatif,nilai bergotong royong serta nilai berkebinekaan global. 

 

“ Berkat dukungan guru karyawan serta komite sekolah, Alhamdulillah anak-anak kita kemas, dan menggelarkan aksi karya nyatanya pada saat pembelajaran, sehingga anak-anak bisa mengimplementasikan terhadap pembelajaran yang selama ini mereka dapat secara verbal di kelas dan diterapkan di lingkungan yang ada di sekolah, ” imbuhnya.

 

 


Selain gelar karya, SMP N 1 Kalikotes juga melounchingkan akun resmi media sosial sekolah yang akan digunakan untuk media pembelajaran anak.

 

“ Anak-anak jaman now ini butuh media, seperti tik tok, instagram, ataupun youtube, nantinya akan dikemas untuk konten yang edukatif, yang bisa digunakan untuk pembelajaran anak, ” kata bu Anik.

 

Pada kesempatan tersebut juga ada edukasi untuk anak-anak terkait, bagaimana etika dalam bermedsos. karena, jarimu adalah harimaumu. jangan sampai nantinya anak-anak meng-upload sesuatu yang merugikan orang lain, dan menjadi perbuatan yang tidak menyenangkan.

 

“ kita harus memberikan edukasi kepada anak, karena anak sekarang itu berbeda dengan orang jaman dulu, mengingat perkembangan it cukup luar biasa, ditunjang lagi gadget anak-anak juga sudah luar biasa, maka butuh pendidikan yang luar biasa juga. kita bekali anak-anak tersebut dengan ramah bermedsos. Bagaimana menggunakan media sosial seefisien mungkin , seefektif mungkin guna media pembelajaran, ” pungkasnya. 

 

Plt Kepala dinas pendidikan Klaten, Yunanto memberikan apresiasi pelaksanaan gelar karya di SMP N 1 Kalikotes tersebut. Kagiatan tersebut merupakan perwujudan, dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar, yaitu mengekplor potensi yang ada di sekolah. 

 

“ Ini luar biasa sekali, ternyata para siswa memiliki berbagai potensi, seperti potensi teknik, potensi bisnis, ada potensi seni, dan lainnya. ini merupakan perwujudan, dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar dengan mengekplor potensi yang ada di sekolah. maka saya memberikan apresiasi kepada para guru, komite dan dewan guru yang telah mengekplor potensi yang ada di sekolah, dan dikemas dalam gelar karya siswa-siswi, ” katanya. 

 

Yunanto juga memberikan apresiasi kepada pihak sekolah, dimana selain ada eksplor potensi juga ada  ada kolaborasi antara siswa, dewan guru, komite bahkan dengan pemerintah setempat, forkompimcam, dengan harapan bisa menjadi contoh sekolah lainnya. Dalam kurikulum merdeka belajar, parameter keberhasilannya tidak berupa angka eksak, tetapi bagaimana tanggung jawab siswa, bagaimana perubahan perilaku siswa.

 

“ dalam kurikulum merdeka belajar, bukan angka yang menjadi parameter keberhasilan, melainkan bagaimana tanggung jawab siswa, bagaimana perubahan perilaku siswa, karena anak SMP, dimana dari anak menuju remaja adalah yang paling rawan. mereka mencari identitas diri, dan ketika dikemas seperti ini merupakan hal yang pantas diapresiasi,” Pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama