BPBD Dan FPRB Boyolali Gelar FGD Terkait Droping Air Bersih

 



BOYOLALI-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Boyolali kembali menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) di Wonosegoro, Rabu (25/10/2023).


Acara yang dikuti relawan dan beberapa unsur terkait ini melakukan diskusi peran relawan dalam penanganan dampak kekeringan. Hadir sebagai narasumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) dan juga Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DINAS PUSDATARU) Provinsi Jawa Tengah.


Kepala BPBD Boyolali Suratno mengatakan, meski pada bulan ini sudah mendekati tanda tanda turunnya hujan, namun sampai saat ini permintaan air bersih bagi warga di wilayah kekeringan masih terus terjadi.


“Saat ini sudah ada tanda tanda turun hujan, namun sampai saat ini permintaan air bersih masih ada. Meski begitu, diskusi ini menjadi salahsatu momen bahwa masyarakat bersama pemerintah, dan relawan itu dapat merumuskan aksi dampak kemarau panjang,”katanya. 


Suratno mengatakan, dalam aksi tersebut diharapkan masyarakat kedepan dapat mengantisipasi terjadinya dampak kekeringan.


“Jadi dalam forum diskusi ini yang terdiri dari beberapa unsur mulai dari pemerintah kecamatan,relawan, organisasi masyarakat, pemerintah desa dan masyarakat dapat bersinergi bersama sama dapat mengatasi dampak kekeringan itu,”ujarnya.


Menurutnya, sampai saat ini BPBD sudah menyalurkan sebanyak 867 tangki air dengan volume 4.621.300 liter. Jumlah tersebut dengan cakupan meliputi wilayah, kecamatan Wonosamodro, Wonosegoro, Gladaksari, Selo, Cepogo, Tamansari,Musuk, Andong, Juwangi, Kemusu, dan kecamatan Klego.


“Menghadapi musim hujan ini, jadi bantuan ini mendasari bagaimana permintaan dari masyarakat bagian wilayah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih. Kalau mereka masih meminta, kami akan terus memberikan bantuan air. Jadi bantuan ini dihentikan apabila darurat kekeringan ini sudah dicabut oleh Pak Bupati,”jelasnya.


Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Boyolali, Ribut Budi Santoso mengatakan, dalam diskusi ini bagaimana para relawan yang sudah terbentuk ini dapat mengantisipasi dampak elnino pada tahun yang akan datang.


“Tadi juga ada masukan dari forum diskusi.  Masukan dari para relawan tersebut nantinya akan kami diskusikan lagi dengan BPBD, kemudian rekomendasi nanti kita laporkan kepada Pak Bupati,”katanya.

Lebih baru Lebih lama