Kasihinfo.com Denpasar -- Ketua Umum Asosiasi Forum Umat Beragama ( FKUB ) Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan bahwa para tokoh lintas agama se-Indonesia berkomitmen menyukseskan Pemilu 2024, agar berjalan aman, lancar dan damai serta menggembirakan.
Hal itu disampaikan Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet di Denpasar Sabtu ( 30/12/2023 ) kepada sejumlah awak media sehubungan dengan akan diselenggarakannya pemilu tahun 2024 yang akan datang.
Menurutnya para tokoh lintas agama memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu pemerintah dalam mensukseskan penyelenggaraan pemilu tahun 2024 nanti.
"Kita terus mengajak kepada seluruh tokoh lintas agama sejak dini mengantisipasi berbagai isu atau berita bohong terkait SARA. FKUB serta tokoh-tokoh lintas agama se-Indonesia lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan silaturahmi, dan dialog lintas agama. Serta mengajak seluruh tokoh-tokoh agama untuk selalu membimbing umat agar tidak mudah terprovokasi berita-berita bohong di media sosial, karena bisa memecah belah kerukunan umat beragama." katanya.
Menurut Ida Pangelingsir penyelenggaraan Pemilu di setiap tingkatannya wajib untuk disukseskan, karena melalui Pemilu melahirkan pemimpin di berbagai tingkatan yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
"Semua tokoh lintas lintas agama harus menyadari bahwa partisipasi dalam Pemilihan Umum adalah hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Oleh karena itu, Pemilu yang disepakati di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah cara demokratis yang sah untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat." katanya.
Dikatakan bahwa peran penting tokoh lintas agama harus terus digelorakan dalam mempromosikan Pemilu secara damai dan menghindari hoaks yang memicu instabilitas dan disharmoni antar anak bangsa.
"Peran Penting para tokoh lintas agama yakni ikut serta dalam pemilu, dan harus proaktif berpartisipasi dalam menyuarakan hak politiknya untuk memilih pemimpin eksekutif maupun legislatif yang diyakini dapat mewujudkan umat dan bangsa lebih damai dan sejahtera." katanya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab, memperkuat pengawasan pemilu, menolak kampanye praktik SARA, kebencian, hoaks dan politik uang, serta mengingatkan kembali netralitas dan profesionalitas penyelenggara negara dalam menjalankan tugasnya, serta mengajak kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan pemilu damai yang menggembirakan.
"Pemilu damai merupakan salah satu pilar penting dalam sistem demokrasi di Indonesia. Dalam bingkai NKRI, Pemilu adalah proses yang sangat sakral dan vital dalam menentukan nasib bangsa karena akan berkaitan erat dengan hasil Pemilu itu sendiri, yaitu melahirkan pemimpin di ranah eksekutif maupun para wakil rakyat di ranah legislatif. Itulah sebabnya semua pihak untuk mengambil peran sesuai dengan kapasitas masing-masing" pungkasnya.
Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Provinsi Jawa Tengah KH Taslim Syahlan mengatakan bahwa tokoh lintas agama memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan pemilu damai. Sebab para tokoh lintas agama memiliki kemampuan untuk menyatukan masyarakat melalui nilai-nilai bersama yang diakui oleh berbagai kelompok agama. Dengan dipusatkan pada persamaan daripada perbedaan, tokoh agama dapat memperkuat persatuan ditengah keragaman.
Hal itu disampaikan Taslim Syahlan kepada sejumlah awak media di Semarang Sabtu ( 30/12/2023 ) sehubungan pemilu 2024 sudah semakin dekat.
"Tokoh agama sering memiliki kemampuan mediasi yang baik. Mereka dapat berperan sebagai penengah ketika terjadi gesekan atau ketegangan selama proses Pemilu, serta membantu menemukan solusi yang adil dan damai." katanya.
Dikatakan bahwa para tokoh lintas agama dapat mengadvokasi pesan toleransi, saling menghormati, dan kerukunan antarumat beragama.
"Mereka dapat memberikan ceramah dan pernyataan yang menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan damai tanpa memandang perbedaan agama" kata Taslim Syahlan yang juga sebagai Sekjen Asosiasi FKUB Indonesia ini.
Lebih lanjut dikatakan bahwa tokoh lintas agama juga dapat mengorganisir dialog atau pertemuan antaragama untuk dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
"Para tokoh lintas agama dapat memimpin diskusi untuk memecahkan mispersepsi dan mendorong rasa saling pengertian. Melalui kegiatan pendidikan politik, tokoh agama dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang proses pemilu, pentingnya partisipasi aktif dalam demokrasi, dan memberikan dampak positif dari pemilu yang damai." katanya menjelaskan.
Jika terjadi ketegangan atau gesekan terkait pemilu, maka para tokoh lintas agama dapat berperan sebagai mediator untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai. Serta mereka dapat bekerja sama dengan pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai kesepakatan yang adil.
"Dalam proses pengawasan Pemilu, tokoh agama dapat ikut serta dalam memantau proses Pemilu dan mengawasi pelaksanaannya secara adil dan transparan. Mereka dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga pemantau pemilu untuk menjamin integritas dan keadilan dalam proses tersebut." Pungkasnya.
Sementara itu Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH.Syamsuddin Asyrofi mengatakan bahwa melalui tokoh lintas agama dapat mengajak umat agama untuk menolak segala bentuk kecurangan selama proses pemilu. Begitu pula dalam kampanye yang menekankan pentingnya menyuarakan pendapat secara damai dan menggunakan saluran resmi untuk menyampaikan ketidakpuasan. "Sehingga proses pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan aman dan kondusif serta menggembirakan" katanya.
Selaku Ketua FKUB pihaknya meminta para ulama dan da'i dan tokoh lintas agama untuk mengambil peran dalam mewujudkan pemilu yang damai. Para ulama dan da'i dan tokoh lintas agama merupakan komponen yang mampu mendorong adanya Pemilu damai.
"Sehingga langkah tersebut merupakan langkah antisipasi adanya perpecahan di masyarakat yang disebabkan oleh perbedaan pilihan dalam Pemilu." kata Syamsuddin Asyrofi usai menyerah bantuan stimulan untuk PKUB Kecamatan di Kabupaten Klaten Jumat ( 29/12/2023 ) di kantornya.
Selain mendorong adanya kontribusi para ulama dan dai serta tokoh lintas agama, FKUB juga mengingatkan tentang strategi dakwah yang dapat digunakan yakni dengan dakwah wasathiyah yaitu berorientasi pada jalan tengah dalam menghadapi suatu persoalan.
"Langkah tersebut nantinya mampu menjadi perekat bagi hubungan masyarakat lintas agama Selain itu juga mengingatkan perlunya kesiapan yang matang dalam ranah manajemen dakwah, sebab dari sana para da'i dan ulama dan para tokoh lintas agama akan mampu bersinergi dengan maksimal dan terarah mewujudkan pemilu damai dan bermartabat " pungkasnya. ( *Moch.Isnaeni* )