Harlah ke 22, IGRA Klaten Gelar Berbagai Lomba, Santunan Anak Yatim Hingga Flash Mob Ratusan Guru

 

Flash mob tari reresik oleh para guru saat puncak harlah IGRA ke-22 di gedung Sunan Pandanaran Klaten. Sabtu, (9/11/2024) 


Kasihinfo.com Klaten – Harlah ikatan guru raudhatulathfal kabupaten Klaten (IGRA) yang ke-22, Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhatulathfal Kabupaten Klaten menggelar berbagai rangkaian acara, dan puncak kegiatan dilaksanakan di Gedung Sunan Pandanaran Komplek RSPD Klaten. Sabtu,(9/11/2024).


Selain lomba untuk anak-anak dan guru, juga dilakukan flash mob tari reresik yang dilakukan oleh ratusan guru.


Ketua Pimpinan Daerah IGRA Klaten, Sri suryati.S.Ag.M.Pd mengatakan, ada berbagai kegiatan yang sudah dilakukan dalam rangka harlah IGRA ke-22 ini, dan untuk hari ini merupakan puncak kegiatan harlah.


Kegiatan diawali dengan workshop tari anak usia dini dengan tema tari reresik. Diawali sesi pertama tanggal 5 oktober dan sesi kedua 19 oktober 2024 dengan tema tari meong.


“ Tari reresik itu menanamkan aklakul karimah anak-anak tentang kebersihan. Jadi sejak dini, anak anak sudah diajarkan tentang kebersihan sehingga nanti menjadi pembiasaan untuk bisa menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan serta Masyarakat”, Katanya.




Ia menambahkan, untuk tari meong, mengajarkan anak-anak untuk cinta akan binatang. Karena binatang itu salah satu ciptaan Allah, dan itu juga masuk dalam tema kurikulum merdeka yaitu aku hamba Allah dan sub temanya aku sayang binatang.


Sebelumnya juga dilaksanakan kegiatan donor darah pada tanggal 29 oktober 2024, bertepatan hari lahirnya IGRA.


Sri Suryati menjelaskan, untuk kegiatan puncak peringatan 22 tahun IGRA, dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai sling bag untuk anak-anak, yang diikuti sebanyak 850 peserta. Kemudian lomba guru RA/BA kabupaten Klaten, yang diikuti 27 kecamatan dan perkecamatan ada satu perwakilan dengan menggangkat tema, membuat cerita bergambar seri dengan tema bebas sehingga para guru dapat menuangkan ide idenya sesuai dengan tema yang ada di kurikulum merdeka. Kemudian dilakukan pemberian santunan anak yatim RA/BA, berjumlah 264 dengan besaran santunan 100 ribu per anak dan ditutup dengan Flash Mob tari reresik serta pembagian hadiah.




Untuk tema Harlah kali ini “bergerak menuju IGRA yang transformatif, adaftif dan tranformatif, di era globalisasi”.


“ Harapanya dengan tema tersebut IGRA atau  para guru RA/BA mampu beradaptasi di era globalisasi saat ini, bisa menyesuaikan jaman dan berinisiatif, selalu timbul ide-ide sehingga anak-anak ataupun masyarakat tertarik untuk menitipkan putra putrinya dilembaga RA/BA dilingkungan kementrian agama kabupaten Klaten”, Pungkasnya. (hrd)

 

Lebih baru Lebih lama