Kasihinfo.com --- Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan acara ziarah kubur dalam rangka memperingati milad ke-50 pada Selasa, 12 Agustus 2025. Mereka mengunjungi makam KH. DQ. Mochtar, KH. Marwan Cholil, dan H. Waseno di Klaten.
Ziarah kubur seperti ini biasanya dilakukan untuk menghormati dan mendoakan para leluhur atau tokoh yang berpengaruh.
Mereka mendoakan almarhum dengan harapan mereka mendapatkan kedamaian dan ampunan dari Allah SWT.
Kegiatan ziarah kubur ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar-generasi dan memperkuat ikatan keluarga atau komunitas.
Dalam konteks MUI, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenang jasa dan kontribusi para tokoh yang dihormati dan banyak berjasa saat berada di MUI.
Agenda ziarah kubur dalam rangka milad ke-50 MUI adalah kegiatan rutin yang dilakukan untuk memperingati hari lahir MUI dengan berziarah ke makam tokoh-tokoh ulama, pendiri, dan pimpinan MUI, serta tokoh pendiri organisasi Islam besar di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan, refleksi, dan doa untuk para ulama yang telah berjasa.
Agenda ziarah kubur yang dilakukan dalam rangka milad ke-50 MUI antara lain ke makam ketua/ pimpinan MUI yang telah meninggal dunia.
Memulai rangkaian peringatan dengan ziarah ke makam para pengurus dan pimpinan MUI di sejumlah makam.
Tujuan dari ziarah kubur ini adalah untuk mengenang jasa para ulama, merefleksikan perjuangan mereka, dan mendoakan agar amal ibadah mereka diterima di sisi Allah SWT.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar pengurus MUI dan keluarga para tokoh yang diziarahi.
Dalam ziarah ini, jajaran pengurus MUI Kabupaten Klaten bersama keluarga almarhum mendoakan 3 tokoh besar MUI yakni KH.DQ. Mochtar ketua MUI Pertama di Klaten, KH.Marwan Cholil ketua MUI ke 2 dan H. Waseno jajaran pengurus MUI Klaten.
Mewakili keluarga almarhum KH. Marwan Cholil yakni putrinya Hj. Iies Agustien menyampaikan apresiasi atas inisiatif MUI yang terus menjaga tali silaturahim dengan keluarga para pengurus dan pimpinan MUI.
Dia menyebut kegiatan ini bukan hanya mengenang jasa para ulama, melainkan juga bentuk nyata ajaran Nabi Muhammad SAW dalam menyambung persaudaraan.
“Kami selaku putri almarhum Bapak berterima kasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas acara ini." katanya.
Dalam hadits Tirmidzi disebutkan, sungguh sebaik-baik kebaikan adalah seseorang yang mau menyambung tali silaturahim dengan sahabat-sahabatnya.
"Menyambung silaturahim kepada sahabat orang tua adalah bentuk konkret dari rasa terima kasih dan penghormatan kita terhadap mereka,” ungkapnya saat memberikan tanggapan.
Lebih lanjut, dia juga mengenang sosok ayahandanya yang dikenal sebagai pribadi yang teduh dan selalu membawa kesejukan, baik di lingkungan MUI maupun dalam interaksi lintas agama.
“Selama beliau sakit dan terbaring di rumah sakit pun, kalau dijenguk kawan-kawan dari MUI atau Muhammadiyah, beliau tetap intens berdiskusi soal perkembangan umat" katanya.
Dia juga berbagi kenangan tentang pengakuan seorang yang pernah menyampaikan kesan mendalam terhadap
ayahandanya.
“Dalam sebuah acara lintas agama, seorang teman pernah berkata, kalau saya satu kendaraan dengan almarhum saya harus duduk dekat beliau, karena beliau menyebarkan aura sejuk dan damai,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Iies Agustien menyampaikan keinginan keluarga untuk terus menjalin silaturahim.
“Semoga kita dapat terus menyambung tali silaturahim dengan baik,” pungkasnya.
Ziarah hari ini merupakan bagian dari komitmen MUI Kabupaten Klaten dalam mengenang jasa para tokoh yang telah mengabdikan diri demi umat, bangsa, dan negara melalui MUI Klaten.
( *Moch.Isnaeni* )