Mas Hamenang: Cegah Leptospirosis Dengan Hidup Bersih



Kasihinfo.com - Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo meminta agar masyarakat Klaten untuk tetap mempertahankan pola hidup sehat dan bersih. Menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar agar terbebas dari tikus. Hal tersebut disampaikan Bupati menyusul semakin meningkatkan kasus Leptosporosis yang ada di Klaten yang kini tercatat mencapai angka kasus : 99  dengan jumlah kematian 19.


" Pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, baik dirumah dan lingkungan sekitar itu yang utama. Kedua bagaimana cara kita membasmi atau mengurangi hama tikus disekitar kita. Untuk itu kepada warga masyarakat Klaten saya meminta dan menghimbau agar kebersihan lingkungan agar terbebas dari tikus perlu kita tingkatkan daan selalu menjaga kesehatan dan segera ke petugas kesehatan dokter atau rumah sakit, jika ada tanda tanda terkena penyakit tersebut", demikian disampaikan Bupati saat menghadiri lomba jalan sehat di kecamatan Kebonarum Klaten Selasa (5/05-25).


Mengingat korban virus leptosporosis tidak hanya di rumah, melainkan juga di persawahan, Bupati juga meminta agar petani yang akan menggarap sawah, untuk memperhatikan dirinya, apakah punya luka dibadan yang sekiranya bisa terkena kotoran tikus saat disawah.


Dan bagi petani atau kelompok tani, tentunya kegiatan geropyokan tikus bisa ditingkatkan. Karena selain menjadi hama padi yang merusak tanaman dan berakibat gagal panen, ternyata kotoran tikus disawah, juga membahayakan petani penggarap yang kebetulan punya luka, namun nekad pergi kesawah.


Kepala Dinas Kesehatan Kab Klaten. dr Anggit Budiarto MMR


Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten dr Anggit Budiarto MMR,  menjelaskan saat ini kasus leptosporosis di Klaten meningkat dibandingkan tahun 2024. Hingga 30 Juli 2025, tercatat ada 99 kasus yang tersebar di 25 kecamatan, kecuali Kecamatan Juwiring.


Menurutnya , dibandingkan tahun lalu total ada 37 kasus sehingga kondisi sampai Juli 2025 sudah jauh melampaui kumulatif 2024. Kasus terbanyak ada di Puskesmas Pembantu Wedi dengan 14 kasus. Dengan prosentase sebagian besar laki-laki dengan 74 orang atau 76,29 persen dan perempuan 23 orang atau 23,71 persen. Sebagian (penderita) beraktivitas di sawah yang pekerjaannya sebagai petani atau buruh tani " katanya.


" Dalam menangangi kasus ini  langkah-langkah yang kita lakukan ialah memberi penyuluhan pada warga dan petani, melakukan peningkatan kapasitas bagi TPMD (Tempat Praktik Mandiri Dokter)  serta klinik karena banyaknya kasus", ujar Anggit


Sementara gejala dan cara penyebaran virus leptosporis lanjut Anggit masuk tubuh manusia melalui luka dan tersangkut pada peredaran darah. Biasanya  tanpa disadari luka yang ada terkena atau kemasukan virus yang dibawa kencing tikus , pada saat bersih bersih rumah atau pergi kesawah.


Gejala awal yang ditimbulkan biasanya ada ada rasa nyeri dan linu pada, anggota badan seperti  tangan, betis dan menjalar hingga paha. Jika tidak segera tertangani gelaja akan terlihat pada perubahan bola mata yang keruh dan kencing yang agak keruh kecoklatan.


Jika sudah seperti itu artinya sudah terjadi gangguan pada sistim ginjal. Artinya fungsi penyaringan di ginjal tidak berjalan dengan baik. Dan akan berimbas ke organ lain termasuk menjalar ke paru paru, sehingga pasien bisa mengalami sesak nafas.


Jika kondisi sudah seperti ini pasien atau penderita leptosporosis harus menjalani cuci darah untuk membersihkan dan menormalkan fungsi ginjal agar dapat segera sembuh dan tertolong.


" Jika menemukan gejala seperti itu pasien lekas dibawa ke rumah sakit atau dokter terdekat. karena penyakit ini cukup bahaya dan menyerang fungsi ginjal dan syaraf lain", himbaunya.


dr Hanung Sasmito Wibowo MSi. Kabid P2P Dinkes Klaten


Kabid P2P Dinas Kesehatan Klaten dr Hanung Sasmito Wibowo M.Si menjelaskan, secara spesifikPencegahan Leptospirosis dapat dilakukan dengan pola hidup sehat yakni, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas, terutama setelah kontak dengan tanah atau air, simpan makanan agar jauh dari jangkauan tikus, membersihkan lingkungan dari hama tikus.


Selain itu hindari kontak langsung dengan penderita laptosporisis, hindari tanah atau air yang terkontaminasi kotoran atau kencing tikus, memakai sepatu bot atau sarung tangan bagi petani yang punya luka saat pergi kesawah atau beraktivitas


Jika mengalami gejala leptospirosis, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Pengobatan pertama  dengan antibiotik yang tepat dapat mencegah komplikasi serius.

أحدث أقدم