KLATEN --- Kwarwil Kepanduan Hizbul Wathan ( HW ) Jawa Tengah menyelenggarajan Pelatihan Jaya Nelati 2 yang berlangsung di SMK Muhammadiyah Delanggu Klaten 17- 23 Nopemver 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pelatih Pandu HW di Jawa Tengah.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk memperkuat kualitas pelatih agar mampu menjalankan tugas dengan baik.
Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kompetensi pelatih Hizbul Wathan (HW) agar dapat melatih dengan lebih baik dan profesional.
Salah satu contohnya adalah pelatihan Jaya Melati 2 yang digelar untuk memperkuat mutu pelatih agar mampu menanamkan pendidikan karakter kepanduan sejak dini.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan pelatih HW memiliki kemampuan dan keilmuan yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Kwartir Wilayah Gerakan
Kepanduan Hi zbul Wathan Jawa kembali mengadakan pelatihan Jaya Melati 2 sebagai upaya memperkuat mutu pelatih dan memastikan gerakan kepanduan berjalan lebih efektif.
"Kegiatan ini digelar selama sepekan, mulai Senin hingga Ahad, 17–23 November, dengan rangkaian acara yang berlangsung secara daring dan luring" kata Taufiq ketua Kwarwil Jateng
Penyelenggaraan secara luring dipusatkan di SMK Muhammadiyah Delanggu. Sementara itu, sesi daring menjadi ruang pertemuan awal bagi para peserta sebelum memasuki kegiatan tatap muka.
Penyelenggara menyebut bahwa pola hybrid ini dipilih agar proses pelatihan lebih fleksibel dan menjangkau peserta dari berbagai daerah.
Pada pembukaan sesi luring, hadir Ketua dan wakil ketua Kwarwil HW Jawa Tengah, Taufiq dan Sukasno, Pelatih Jaya Melati 2, Ismokoweni, serta perwakilan Bidang Diklat dan MSDA Kwarwil HW Jawa Tengah.
Sebanyak 68 pandu termasuk dari Lampung, Medan dan NTB tercatat mengikuti kursus tersebut. Salah satu panitia Sukasno mengatakan bahwa angka itu menunjukkan tingginya antusiasme anggota dewasa dalam memperdalam kompetensi kepanduan.
Dalam keterangannya Sukasno menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelatih di lingkungan Hizbul Wathan. Ia menyampaikan bahwa peran pelatih tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk karakter dan kedisiplinan para pandu.
“Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh,” ujarnya saat membuka sesi daring.
Pernyataan itu sejalan dengan tujuan utama kursus, yaitu menyiapkan anggota dewasa yang tidak hanya memahami teori kepanduan, tetapi juga terampil mengimplementasikan metode kepelatihan di lapangan. Menurut panitia, peserta dibekali materi yang dirancang untuk memperkuat kemampuan teknis maupun manajerial dalam menjalankan tugas sebagai pelatih.
Pelatih Jaya Melati 2, Ismokoweni, dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta diharapkan mampu membawa pembaruan dalam proses pelatihan di masing-masing kwartir, karena dinamika kepanduan menuntut para pelatih untuk terus beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing.
Kwarwil Kepanduan Hizbul Wathan ( HW ) Jawa Tengah menyelenggarajan Pelatihan Jaya Melati 2 yang berlangsung di SMK Muhammadiyah Delanggu Klaten 17- 23 Nopemver 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pelatih Pandu HW di Jawa Tengah.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk memperkuat kualitas pelatih agar mampu menjalankan tugas dengan baik.
Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kompetensi pelatih Hizbul Wathan (HW) agar dapat melatih dengan lebih baik dan profesional.
Salah satu contohnya adalah pelatihan Jaya Melati 2 yang digelar untuk memperkuat mutu pelatih
agar mampu menanamkan pendidikan karakter kepanduan sejak dini.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan pelatih HW memiliki kemampuan dan keilmuan yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Kwartir Wilayah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Jawa Tengah kembali mengadakan pelatihan Jaya Melati 2 sebagai upaya memperkuat mutu pelatih dan memastikan gerakan kepanduan berjalan lebih efektif.
"Kegiatan ini digelar selama sepekan, mulai Senin hingga Ahad, 17–23 November, dengan rangkaian acara yang berlangsung secara daring dan luring" kata Taufiq ketua Kwarwil Jateng
Penyelenggaraan secara luring dipusatkan di SMK Muhammadiyah Delanggu. Sementara itu, sesi daring menjadi ruang pertemuan awal bagi para peserta sebelum memasuki kegiatan tatap muka.
Penyelenggara menyebut bahwa pola hybrid ini dipilih agar proses pelatihan lebih fleksibel dan menjangkau peserta dari berbagai daerah.
Pada pembukaan sesi daring, hadir Wakil Ketua Kwarwil HW Jawa Tengah, Sukasno, Pelatih Jaya Melati 2, Ismokoweni, serta perwakilan Bidang Diklat dan MSDA Kwarwil HW Jawa Tengah.
Sebanyak 68 pandu termasuk dari Kampung, Medan dan NTB tercatat mengikuti kursus tersebut. Salah satu panitia mengatakan bahwa angka itu menunjukkan tingginya antusiasme anggota dewasa dalam memperdalam kompetensi kepanduan.
Dalam sambutannya, Sukasno menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelatih di lingkungan Hizbul Wathan. Ia menyampaikan bahwa peran pelatih tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk karakter dan kedisiplinan para pandu.
“Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh,” ujarnya saat membuka sesi luring di SMK Muhammadiyah Delanggu Klaten.
Pernyataan itu sejalan dengan tujuan utama kursus, yaitu menyiapkan anggota dewasa yang tidak hanya memahami teori kepanduan, tetapi juga terampil mengimplementasikan metode kepelatihan di lapangan. Menurut panitia, peserta dibekali materi yang dirancang untuk memperkuat kemampuan teknis maupun manajerial dalam menjalankan tugas sebagai pelatih.
Pelatih Jaya Melati 2, Ismokoweni, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa peserta diharapkan mampu membawa pembaruan dalam proses pelatihan di masing-masing kwartir. Ia menjelaskan bahwa dinamika kepanduan menuntut para pelatih untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kompetensi.
.
“Kami ingin melahirkan pelatih yang dapat menggerakkan para pandu memiliki kompetensi dan dapat melatih para pandu melalui pendekatan yang lebih kreatif dan efektif,” Pungakasnya. ( *Moch.Isnaeni* )
