Sebagai Bahan Evaluasi, Tim PKM-BEM Unwidha Gelar Pretest Dan Postest Desa Layak Bahasa Indonesia Di Belangwetan

Prof. Esti saat mendampingi sejumlah perangkat desa, tokoh masyarakat serta mahasiswa Unwidha mengikuti pelaksanaan Pretest dan Postest desa layak bahasa Indonesia di Belangwetan. Rabu, (26/11/2025). 


KLATEN - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Widya Dharma Klaten menyelenggarakan kegiatan Pretest dan Postest yang dilaksanakan di aula balai desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten. Rabu, (26/11/2025).


Kegiatan yang didanai oleh Kemenristekdikti tersebut di pimpin oleh Ketua Tim PKM Unwidha Klaten, Prof.Dr.Dra.Esti Ismawati, dan diikuti oleh 52 peserta yang bersal dari tokoh masyarakat, perangkat desa Belangwetan serta sejumlah mahasiswa badan eksekutif mahasiswa Unwidha Klaten.


“ Alhamdulillah kegiatan pretest dan postest hari ini lancar. Peserta yang hadir sekitar 52 orang yang terdiri dari mahasiswa, perangkat desa serta tokoh masyarakat,” kata Prof Esti.


Prof Esti menambahkan, materi dalam pretest dan postest mengenai desa layak bahasa Indonesia, dinama desa layak bahasa Indonesia itu desa yang menggunakan bahasa Indonesia baik di sektor publik maupun di sektor domestik. 


“Contoh Penggunaan bahasa Indonesia dalam sektor publik seperti bahasa di surat dinas, bahasa di laporan, di sekolah, hingga dalam berbagai kotbah dimana semuanya dalam suasana formal. Kemudian dalam sektor domenstik itu penggunaan bahasa Indonesia di rumah. Kemudian yang non formal juga dihimbau menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu materi juga terkait fasilitas yang diperoleh selama pelaksanaan PKM-BEM berlangsung,” Imbuhnya.


Lanjut Prof Esti, hasil pretest dan postest tersebut akan dijadikan bahan evaluasi untuk membuat laporan akhir pelaksanaan program.


Kegiatan selanjutnya yaitu launching dimana akan kembali mengundang masyarakat untuk menerima hasil PKM-BEM desa layak bahasa Indonesia Belangwetan.


“ Kan ada beberapa hasil PKM-BEM yang bisa diterima maupun yang tidak bisa diterima. Seperti videotron kan punya umum dan dipasang di balai desa, kemudian papan nama selamat datang desa layak bahasa Indonesia kami pasang di beberapa titik. Kemudian paten HKI, menjadi milik bersama. Jadi yang kami haturkan, berupa kamus interaktif Belangwetan dan buku panduan desa layak bahasa,”


Target akhirnya dari pelaksanaan program, ingin membuat rancangan peraturan desa yaitu desa layak bahasa Belangwetan. Kemudian terkait pembiayaan, dana yang diberikan oleh dikti, lebih dari 50 persen diberikan kepada desa Belangwetan, dan sisanya untuk proses pelaksanaan PKM BEM desa layak bahasa Indonesia di Belangwetan.


Purwanta, ketua rt 01 Cungkrungan, Belangwetan mengaku senang, desa Belangwetan menjadi desa layak bahasa Indonesia.


“Dengan menerapkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, harapannya ketika berbicara dan tampil didepan orang banyak kata katanya bisa tersusun dengan baik dan rapi,” Kata Purwanta.


Sedangkan Ian Ibrir Fathir Pradana selaku sekretaris desa Belangwetan memberikan apresiasi atas pelaksanaan program desa layak bahasa Indonesia di desa Belangwetan. 


“Program tersebut sangat bermanfaat baik bagi desa maupun masyarakat khususnya bagi generasi milenial, pasalnya saat ini banyak generasi Z tidak serius dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Kedepan semoga, desa Belangwetan menjadi pilot project untuk desa lainnya,” ungkap sekdes Belangwetan tersebut. (Hrd).


Lebih baru Lebih lama