sambut ramadhan, warga soran gelar tradisi sadranan




Kasihinfo.com klaten - Ratusan warga  dukuh soran,  desa duwet, kecamatan ngawen,  klaten , mengikuti tradisi sadranan,   untuk menyambut datangnya bulan suci ramadan. selain mengarak 5 gunungan , juga di tampilkan berbagai seni tradisional warga setempat.  sadranan diakhiri dengan pesta rakyat, berupa kenduri  bersama di tengah kampung.

Tradisi sadranan dukuh soran, desa duwet ini diawali dengan pawai budaya, yaitu mengarak 5 gunungan keliling kampung.  masing-masing rt menampilkan potensi kesenian tradisional  masing masing.  disepanjang jalan, tak jarang peserta kirab melakukan atraksi pentas seni.  warga sekitar pun sangat antusias menyaksikan kirab budaya yang dilakukan sekali dalam setahun , yaitu di bulan ruwah.  ketua harian dewan kesenian klaten,  fx setyawan menyampaikan apresiasi pemkab klaten,  atas pelaksanaan kirab budaya yang dilaksanakan warga setempat.  setyawan mengajak warga untuk terus bersama melestarikan dan mengembangkan budaya yang ada.

“bupati klaten beserta pemerintah kabupaten klaten mengapresiasi pelaksanaan tradisi sadranan yang selalu dilaksanankan warga setempat. saya berharap, tradisi semacam terus dilestarikan, seakligus mengembangkan budaya yang ada” kata fx setyawan.

Sedangkan menurut kepala desa duwet, suyono mengatakan, tradisi sadranan sudah menjadi agenda rutin desa setempa,yang juga menjadi salah satu desa wisata di klaten jawa tengah .   dengan mengarak gunungan hasil bumi merupakan wujud syukur warga soran , atas rahmat  serta rejeki yang telah diberikan oleh tuhan yang maha esa, sekaligus menjalin silaturahmi, dan keguyuprukunan antar warga .

“ tradisi sadranan sudah dilaksanakan sejak pagi, yaitu warga sekitar melaksanakan besik ke makam(nyekar ke makam leluhur), kemudian di siang hari melaksanakan kirab budaya, dengan menampilkan kesenian setempat, dan puncaknya dengan pelaksanaan pesta rakyat, yaitu dengan kenduri bersama” kata suyono.

Usai pelaksanakan arak-arakan , warga setempat melanjutkan  kenduri bersama  di tengah kampung, dengan membawa makanan serta buah-buahan  untuk makan bersama, dengan tujuan  mendoakan arwah para leluhur serta sebagai ajang silahturhmi antar warga. ke lima gunungan tersebut menjadi rebutan para warga . warga berharap, tradisi ini selalu dilestarikan untuk mempererat tali silaturahmi dan mengangkat potensi kesenian dan budaya dukuh soran.(h-d)


Lebih baru Lebih lama