Biennale Bank Sampah, Cara seniman peduli terhadap lingkungan

Wayang terbuat dari sampah kaleng, salah satu hasil karya seniman klaten dalam Binnale Bank Sampah 2020.


Kasihinfo.com Klaten - Sejumlah pentas seni tarian dan pentas dalang cilik ini mengawali pembukaan pameran seni bertemakan binnale bank sampah mindset 2020 di ruang bersama di desa paseban, bayat, klaten.

Pameran yang diselenggaran mulai 23  hingga 30 juli ini digelar dinas lingkungan  hidup dan kehutanan klaten bersama sangar lima benua klaten, dengan memamerkan sejumlah barang bekas yang mampu di sulap mejadi barang bernilai seni tinggi.

Mulai dari lukisan seni sejumlah tokoh dunia seperti pemimpin korea utara kim jong un,  lukisan monalisa, hingga wayang dari limbah kaleng dan lukisan kartun berbahan dasar sampah dan besi bekas. serta rumah mikro yang terbuat dari besi dan seng bekas dan kardus.

Asisten ekonomi dan pembangunan pemkab klaten,wahyu prasetyo berharap, kegiatan pameran ini bisa menggugah warga masyarakat untuk memanfaatkan sampah yang ada untuk menjadi barang bernilai lebih tinggi, sebagai kontribusi mengurasi sampah rumah tangga yang ada.

Pameran yang digelar pertama kali ditengah pandemi covid 19 ini tetap mengunakan protokol kesehatan dengan pengunjung yang dibatasi 50 orang.

“Latar belakang tema “biennal bank sampah” didasari pada keprihatinan bahwa indonesia saat ini menempati urutan kedua sebagai negara penyumbang sampah terbesar di dunia.  Maka, meski tak mudah,  cara biennale diharapkan bisa menginspirasi dan mengedukasi masyarakat luas untuk semakin peduli dengan lingkungannya,  dengan cara sedekit mungkin membuang sampah atau barang bekas ke lingkungan di sekitarnya” kata panitia pameran Temanku lima benua.

Diharapkan dengan pameran ini dapat merubah perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah, sehingga sampah tidak hanya dibuang tetapi mampi di pilah dan di manfaatkan menjadi sumber daya yang baru.(h-d)


Lebih baru Lebih lama