Pilkada serentak, TNI-Polri dan ASN bersikap netral dan profesional

Simulasi sispamkota, saat berlangsung tahapan Pilkada, Selasa (22/9/2020)


Kasihinfo.com Klaten - Dalam rangka pengamanan pilkada serentak tahun 2020, Selasa pagi, (22/9/2020) digelar Apel dan Simulasi sispamkota  di halaman samping mapolres Klaten. 


Kegiatan  tersebut dihadiri oleh Forkompinda, ketua KPU dan Bawaslu, tim sukses paslon bupati-wakil bupati Klaten, para tokoh pemuda dan agama, personel Polres, Kodim, Satpol PP serta Dishub. Sedangkan pengambil apel dilakukan secara bersama oleh Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu SIK MH serta Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Joni Eko Prasetyo SIP.


Kapolres Klaten dalam amanatnya mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kesiapan mengantisipasi segala bentuk ancaman dan gangguan dalam setiap tahapan pilkada, termasuk ancaman pendemi covid-19. Kapolres juga menjelaskan bahwa setiap tindakan pengamanan yang akan dilakukan oleh personel TNI-Polri dan juga unsur pendukung lainnya akan selalu berpedoman kepada Undang-undang, perpres dan juga perkap yang ada. 


"Semua hal tersebut (peraturan perundang-undangan) harus dipedomani sehingga sesuai dengan standart operasional prosedur. Disamping itu kita juga wajib menjaga protokol kesehatan agar tidak menjadikan klaster baru pandemi covid-19." kata kapolres.


Tak lupa Kapolres mengingatkan kepada para personel TNI-Polri dan ASN agar selalu bersikap profesional dan netral. Komitmen netral tersebut juga diucapkan pada deklarasi netralitas TNI-Polri dan ASN yang dilanjutkan deklarasi damai dari masing-masing perwakilan tim sukses.


Sementara itu, terkait kondusifitas wilayah Kab. Klaten disinggung oleh Bupati Klaten dan Dandim 0723/Klaten. 2 pucuk pimpinan di Klaten ini meminta agar para personel pengamanan melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab. Kemudian kepada para pemilih, simpatisan dan tim sukses juga diminta untuk senantiasa menjaga suasana sejuk damai wilayah Kab. Klaten.


"Pendapat boleh beda, pilihan boleh tidak sama. Bedanya pendapat dan pilihan jangan sampai dijadikan alasan untuk berselisih dan terpecah belah." Pintanya (ist)

Lebih baru Lebih lama