Unik, Pohon Natal dari Janggel Jagung

 

Pohon Natal dari janggel jagung, di Gereja Katolik Santa Perawan Bunda Kristus Wedi,


Kasihinfo.com Klaten – Sambut Natal tahun 2020 ini, berbagai cara dilakukan oleh umat kristiani, untuk menyemarakkan perayaan Natal, walaupun masih di tengah mas pandemic Covid-19. Di Klaten Jawa Tengah, ada sebuah gereja Katolik yang membuat sebuah pohon natal dengan memanfaatkan limbah tanaman jagung, yaitu janggel jagung, untuk dijadikan pohon natal.

Bertempat di Gereja Katolik Santa Perawan Bunda Kristus Wedi, melalui tangan kreatif, umat katolik setempat, memanfaatkan limbah janggel jagung yang ada disekitar, mengingat beberapa waktu terakhir banyak yang sedang panen jagung, dan biasanya janggel jagung tidak dimanfaatkan, hanya di buang.

Menurut koordinator pembuatan pohon Natal, Petrus Claver Watono (39) mengatakan, janggel jagung sendiri milik petani setempat yang beberapa waktu yang lalu panen. Dan janggel tersebut hanya dibuang, dan tidak dimanfaatkan. Kemudian munculah ide untuk memanfaatkan limbah janggel jagung tersebut dijadikan pohon Natal.

“ berawal dari ide tersebut, kita mengumpulkan umat dan pemuda Katolik sekitar untuk bergotong royong mengumpulkan janggel jagung dan merakitnya untuk dijadikan pohon Natal. Setidaknya ada 1000 janggel jagung yang terkumpul, kemudian dirangkai menjadi pohon Natal, dengan dihiasi gemerlapnya lampu dan yang di letakkan di depan gereja setempat” kata Petrus.



Petrus menambahkan, dalam pemilihan janggel untuk pembuatan pohon Natal sendiri memiliki filosofi tersendiri. Seperti Jagung tanpa klobot, yen kabeh nyengkuyung dadi ora abot. Dengan artian, apapun itu, jika dilakukan secara bersama-sama dan bergotong royong, maka semuanya menjadi lebih ringan dan tidak berat dalam menajalaninya. Pemanfaatan limbah janggel jagung juga menandakan kesederhanaan namun tetap berkarakter.

Sementara itu salah satu umat Katolik Gereja Santa Perawan Maria Bunda Kristus, L Sukamta mengaku keberadaan pohon Natal ini membawa pesan tersendiri. Dari pohon Natal ini, diajarkan selalu bersama- sama, dan saling menguatkan menghadapi pandemi Covid-19. (h-d)

 

Lebih baru Lebih lama