Selain Salurkan Donasi untuk korban bencana, Warga Nglinggi adakan Donor Darah Di Tengah Pandemi

 

(dok: Sugeng Mulyadi) Dwarti Ratnaningsih Ketua TP-PKK desa Nglinggi mengikuti donor darah 3 bulan lalu

Kasihinfo.com Klaten - Dalam rangka memperingati hari kasih sayang sekaligus menumbuhkan dan memupuk rasa empati terhadap kebencanaan diberbagai daerah, warga desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, secara sukarela mengumpulkan donasi untuk kebencanaan hingga terkumpul sekitar 10 juta 268 ribu rupiah.

 

Kepala desa Nglinggi, Sugeng Mulyadi mengatakan, masa pandemi covid-19 tidak menutup jiwa sosial yang dimiliki warga sekitar. Rasa empati kepada korban bencana di berbagai daerah yang terjadi beberapa bulan terakhir, mengetuk hati warga untuk mengumpulkan donasi, guna membantu para korban. Donasi yang terkumpul langsung disalurkan lewat yayasan pundi amal peduli kasih.

 

“ memang jiwa sosial warga kami di desa Nglinggi sangat luar biasa mas, walaupun di tengah mas pandemi, tetap masih peduli dengan warga terdampak bencana di berbagai daerah. Donasi yang dikumpulkan melalui ketua Rt masing-masing, bisa terkumpul hingga 10 juga lebih 268 ribu rupiah. Dan donasi tersebut sudah disalurkan lewat yayasan pundi amal peduli kasih” katanya.

 

Kades Sugeng menambahkan, tidak hanya berupa donasi saja yang dilakukan warga desa Nglinggi, tetapi secara rutin tiap 3 bulan, warga sekitar melakukan bhaksos donor darah secara kolektif di kantor desa setempat. Kegiatan donor darah bekerjasama dengan PMI kabupaten Klaten. Menurut pak kades, kegiatan yang positif ini terus dilakukan untuk membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan akan darah.

 

Untuk agenda bhaksos donor darah di desa Nglinggi sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2021 besok, pada pukul 16.00 wib, Bertempat di aula kantor desa Nglinggi.

 

“memang kalau kegiatan donor darah sudah menjadi kegiatan rutin desa kami setiap 3 bulan sekali, untuk membantu memenuhi kebutuhan darah di PMI mas. Kegiatan sosial ini juga sekaligus sebagai ungkapan syukur warga kami atas kesehatan warga sekitar, dimana desa kami tetap masuk zona hijau” pungkas pak kades. (h-d)

 


Lebih baru Lebih lama