SMP N 1 Jogonalan Manfaatkan Microsoft Office 365 Dalam Pembelajaran, Sekaligus Wujudkan Sekolah Digital

Guru SMP N 1 Jogonalan saat melaksanakan daring dengan siswanya

Kasihinfo.com Klaten – Masa Pandemi memang memberikan dampak di berbagai bidang salah satunya bidang pendidikan. Namun akibat adanya masa pandemi, pelaku bidang pendidikan, baik guru, maupun siswa dituntut untuk lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran.

Jika awal masa pandemi proses pembelajaran dilakukan secara daring, dan hanya memanfaatkan media whatshap dalam memberikan tugas, namun kini, beberapa sekolah di Klaten Jawa Tengah sudah memanfaatkan keberadaan teknologi serta pembelajaran berbasis digital. Salah satu sekolah yang telah memanfaatkan keberadaan teknologi digital untuk sarana penunjang pembelajaran yaitu SMP N 1 Jogonalan Klaten.

Kepala SMP N 1 Jogonalan, Klaten, Endah Sulistyowati yang diwakili waka Kurikulum SMP N 1 Jogonalan, Klaten, Diah Sofia Fitriani mengatakan, sudah setahun ini sekolah setempat memanfaatkan kemajuan teknologi dan aplikasi guna menunjang pembelajaran di sekolah. Jika sebelumnya hanya menggunakan media whatshap dalam memberikan tugas ke siswa, tanpa interaksi langsung, maka saat ini, sekolah setempat sudah menggunakan Microsoft office 365.

Diah menjelaskan jika dengan Microsoft office 365, guru bisa membuat kelas masing masing dalam bentuk digital, dan membuat channel masing-masing kelas. Selain mudah dalam memberikan tugas, dengan teknologi ini, para siswa dan guru bisa saling interaksi dalam proses pembelajaran secara daring, sehingga nantinya memang benar benar terwujud sekolah digital.

 


 “ Jika awal pandemi, SMP N 1 Jogonalan melaksanakan pembelajaran lewat daring, namun share tugas lewat whatshap dengan minim interaksi, namun kali ini, sudah terbentuk team, dan terbagi dalam kelas digital masing-masing, memudahkan dalam proses pembelajaran secara daring” kata Waka Kurikulum tersebut.

Diah Sofia menambahkan jika, memang awal penggunaan Microsoft office 365 dalam pembelajaran di SMP N 1 Jogonalan masih ragu, pasalnya banyak guru lama yang minim pengetahuan akan teknologi, namun tidak disangka, mereka justru semangat belajar memanfaatkanya dalam pembelajaran secara daring, dan hingga kini belum ada keluhan dari para guru terkait penggunaan Microsoft office  365 tersebut.

“kalau guru hingga kini belum ada keluhan yang datang, terkait penggunaan Microsoft office 365, namun ada beberapa siswa yang menemui kendala,  kadang aplikasi eror, dan mereka ke sekolah dan dibantu guru adminnya, untuk direset password, hanya sekitar itu mas kendalanya” imbuhnya.

Waka Kesiswaan SMP N 1 Jogonalan, Agus mengatakan, terkait pembelajaran, dinas pendidikan mempersilahkan kepada sekolah masing-masing, untuk menggunakan cara masing-masing dalam proses pembelajaran secara daring, sesuai dengan kemampuan serta dukungan SDM, sarana dan prasarana yang dimiliki, yang terpenting adanya interaksi antara guru dan para siswa.

Agus menambahkan jika, Selama masa pandemi, semangat siswa dalam melaksanaan pembelajaran cukup tinggi, melihat tingkat kehadiran dalam proses pembelajaran daring sekitar 90 persen lebih, dan siswanya dikarenakan terkendala sinyal hp, aplikasi eror, atau memang ijin sedang sakit.

“dilihat tingkat kehadiaran para siswa dalam proses belajar secara daring, SMP N 1 Jogonalan cukup tinggi, pasalnya hingga kini setiap harinya selalu diatas 90 an persen, dan lainnya selain aplikasi eror, memang ada beberapa siswa yang ijin sakit” tambah agus.

Guna meningkatkan kualitas dan pengetahuan para guru, setiap hari sabtu sekolah setempat mengadakan sekolah bersama, yang diikuti para guru setempat, dan kadang kala mengundang seorang yang ahli dalam bidang tertentu untuk ditularkan kepada para guru. Pelaksanaannya tetap dilakukan secara daring, baik berada di lingkungan sekolah maupun di rumah masing-masing.

“ proses daring sendiri dilaksanakan setiap hari senin hingga hari jumat selama 4 jam tiap harinya, namun di hari sabtu diperuntukkan para guru guna belajar bersama, meningkatkan kualitas dalam mengajar, dengan materi yang berbeda setiap pembelajaran bersama” pungkas Waka kesiswaan tersebut. (h-d)

Lebih baru Lebih lama