Wujudkan Kerukunan, FKUB Kabupaten Klaten Bentuk Percontohan Desa Sadar Kerukunan

FKUB Klaten saat melakukan Talk Show di RSPD Klaten, Kamis, 10 juni 2021.


Kasihinfo.com Klaten - Guna mewujudkan kerukunan di kabupaten Klaten, berbagai cara terus dilakukan oleh berbagai pihak, salah satunya yang dilakukan oleh FKUB Kabupaten klaten dengan membentuk desa percontohan, yaitu desa sadar kerukunan. Hal tersebut dikatakan dalam talk show di RSPD Klaten Kamis pagi, 10 juni 2021.

Ketua FKUB Klaten, Syamsudin Asyrofi mengatakan, pembentukan percontohan desa sadar kerukunan merupakan ide kreatif dalam pembentukan paguyuban kerukunan tingkat bawah atau desa. Terlebih lagi, pembentukan desa sadar kerukunan tersebut selaras dengan kebijakan Kanwil Kementrian Jawa Tengah. Yang ditunjuk menjadi desa percontohan yaitu desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten utara, Klaten. 

“ desa sadar kerukunan tersebut nantinya bisa menjadi model dan contoh bagi desa lainnya, sehingga akan tumbuh lagi desa sadar kerukunan lainnya di seluruh kabupaten Klaten” katanya 

Syamsudin menambahkan, dalam penunjukan desa Jonggrangan sebagai model dan percontohan desa sadar kerukunan, sebelumnya sudah dilakukan berbagai kunjungan, dan pengamatan secara langsung, sekaligus kunjungan ke beberapa rumah ibadah yang ada di desa setempat, dan hasilnya des setempat ditunjuk sebagai desa percontohan.  Saat ini, desa Jonggrangan juga sudah diusulkan ke tingkat Jawa Tengah,sebagai percontohan desa sadar kerukunan,sekaligus desa setempat juga sudah membentuk PKUB desa, atau perwakilan FKUB di tingkat desa.

“dan berawal desa Jonggrangan, nantinya akan dijadikan contoh desa desa yang lainnya. dilihat desa Jonggrangan sendiri, rumah ibadahnya juga komplit, ada gereja, ada masjid dan ada juga pura, di desa jonggrangan juga terdapat ormas keagamaan yang cukup lengkap. Terlebih tingkat kerukunan di desa setempat juga cukup baik. Intinya bagaimana kita bersama-sama membekali anak-anak sadar kerukunan sejak dini” imbuh syamsudin.

Terkait pembentukan PKUB desa, sosialisasi yang sudah dilakukan, yaitu sudah dilakukannya pengumpulan ketua sekretaris PKUB kecamatan, guna menfasilitasi dan mengkomunikasikan kepada pihak desa, untuk membentuk PKUB di tingkat desa. 

Menurut pendeta Harno Sakino, dalam pembentukan PKUB dan percontohan desa sadar kerukunan dibutuhkan proses dan dan harus bersabar karena diperlukan proses. Menurutnya, sudah sesuai atas penunjukan desa Jonggrangan sebagai desa percontohan, baik PKUB desa maupun desa sadar kerukunan. Menurutnya, tidak hanya simbol agama keagamaan saja, karena ada ada gereja, masjid dan pura, namun juga ditambah akan kehidupan masyarakat desa setempat yang sangat mencerminkan kerukunan. 

“ jadi tidak hanya melihat simbol keagamaan saja yang ada di desa jonggrangan, namun juga didukung atas perilaku keseharian warga setempat yang masih sangat mencerminkan kerukunan”kata pendeta Harno.

Sedangkan menurut pengurus FKUB lainnya,  Wisnu Hendrata , jika pembentukan desa Jonggrangan sebagai desa percontohan disambut dengan baik,dan ia berharap nantinya diikuti oleh desa desa yang lainnya.

Ia menambahkan jika selain desa jonggrangan, dirinya mencontohkan simbul kerukunan juga terdapat pada Candi , dan kini desa Tlogo Prambanan sedang diusulkan menjadi desa percontohan kerukunan yang berkarakteristik pariwisata dan budaya.

“saat ini selain desa percontohan sadar kerukunan di desa Jonggrangan, juga diusulkan desa Tlogo Prambanan sebagai desa sadar kerukunan berbasis pariwisata dan budaya, mengingat desa setempat ada candi, dan jika ini benar benar bisa terwujud, maka gaungnya bisa sampai ke luar negeri, dan ini sangat baik untuk percontohan di klaten Jawa Tengah” katanya.

Sedangkan menurut Sunarso, ini merupakan metode menggerakkan masyarakat,secara efektif, karena dengan memberikan contoh ( desa percontohan) menjadi salah satu metode yang efektif dalam menggerakkan masyarakat.  Menurutnya dengan cara meniru dirasa lebih gampang dan efektif. 

“kalau saat ini terbangun satu atau dua contoh desa sadar kerukunan dan itu bisa saling dikunjungi satu dengan desa yang lainnya, dan nantinya akan menyebar dan mewujudkan kedamaian dan kerukunan ada dimana-mana” katanya.

menurutnya, hal tersebut selaras dengan apa yang dilakukan di komunitas katolik dimana, kebetulan ada tema yang serupa, yaitu, berbuatlah dalam dan melalui kasih, untuk berbuah banyak. dengan maksud untuk keselamatan, kemaslahatan dan kesejahteraan warga masyarakat banyak. 

"Untuk itu kami bertekat untuk mensukseskan, program yang bermakna dan strategis, yang memenuhi kebutuhan setiap orang untuk bisa tenang, membangun bersama kabupaten Klaten” pungkasnya.(h-d)

Lebih baru Lebih lama