Peduli Umat, Greja Santo Ignatius Ketandan Beri Pinjaman Bergulir Bagi Pelaku UMKM


Umat Paroki Administratif Santo Ignatius Ketandan mengantri pencairan pinjaman bergulir untuk usaha mikro, kecil dan menengah di Gereja Ignatius Ketandan pada Minggu (24/4/2022).


Kasihinfo.com Klaten - Paroki Administratif Santo Ignatius Ketandan, Kabupaten Klaten memprogramkan pemberian pinjaman bergulir kepada umat setempat yang mempunyai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).


Program pemberian pinjaman bergulir ini sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu.


Pada tahun 2022 ini, pinjaman diberikan di Gereja Santo Ignatius Ketandan (GIK) pada Minggu (24/4/2022) pukul 18.00 WIB atau setelah Misa Minggu jam ke 3.


Kabid Pelayanan Kemasyarakatan (Pelkem) Paroki Administratif Santo Ignatius Ketandan, Anicetus Alfrit Maryanto menjelaskan, program pemberian pinjaman bergulir ini merupakan bentuk kepedulian Gereja terhadap umat yang memiliki usaha mikro, kecil dan menengah.


“Yang mengajukan pinjaman bergulir ada 88 orang. Namun setelah dilakukan verifikasi, ada 65 orang yang lolos mendapat pinjaman bergulir. Total dana yang digulirkan Rp28.500.000. Sedang waktu pengembalian ada yang setiap bulan, ada yang tiap 3 bulan, dan ada yang dikembalikan 1 kali di akhir tahun,” katanya.


Umat Paroki Administratif Santo Ignatius Ketandan mengisi form pencairan pinjaman bergulir untuk usaha mikro, kecil dan menengah di Gereja Ignatius Ketandan pada Minggu (24/4/2022).


Anicetus Alfrit Maryanto menyampaikan, sebagian besar peminjam adalah para peminjam lama yang sudah rutin mendapat pinjaman setiap tahunnya.


“Karena konduite-nya bagus, maka ajuan pinjamannya bisa direalisasi. Dan juga berdasarkan hasil verifikasi (tim),” terangnya.


Sementara itu, salah satu penerima pinjaman bergulir, Bernadetta Tarmi, dari Lingkungan Macanan menyatakan kegembiraannya karena Gereja peduli dan memberikan pinjaman kepada mereka.


“Saya senang karena mendapat pinjaman bergulir ini. Pinjaman ini sangat membantu saya untuk membeli kedelai, bahan utama pembuatan tempe. Saya berharap, Gereja tetap peduli dengan umat, dan nominal pinjamannya semakin ditingkatkan,”ucap pengusaha tempe buntel ini. ( A Alfrit M)



Lebih baru Lebih lama