Bangkit dari pandemi, 23 grup ikuti festival Gejog Lesung di Baran Cawas

 


Kasihinfo.com Cawas -  Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Klaten yang ke 218, sekaligus peringatan Hut RI yang ke 77 tahun, sebanyak 23 grup seni tradisional gejog lesung mengikuti festival gejog lesung di desa Baran, kecamatan Cawas, Klaten Jawa Tengah. pelaksanaan lomba bertempat di Joglo Amarta Baran, yang dilaksanakan selam 3 hari, yaitu dari hari rabu, (10/08/2022) hingga hari jumat, (12/08/2022). kemudian tanggal 13 agustus akan diselenggarakan pengajian, pentas wayang kulit dan ketoprak dengan lakon ampak-ampak singosari (darpo kayun).

 

ketua dewan kesenian Cawas, Jimbling Supriyadi mengatakan, selain memperingati hari jadi kabupaten Klaten serta peringatan Hut RI ke 77, festival gejog lesung juga sebagai peringatan 1000 hari Rain Sultan Al Hadid sekaligus Haul Bpk R Suratna, Ibu Hj Suprapti, Bpk/Ibu Prawiro Atmojo, Bpk Suratman, Bpk/Ibu Mulyo Diharjo.

 

“ kegiatan malam ini adalah festival gejog lesung yang dilaksanakan di Joglo Amarta Baran, kecamatan Cawas, Klaten. Dalam rangka peringatan seribu harinya putra dari tuan rumah, sekaligus kirim doa kepada kedua orang tua yang sudah meninggal, sekaligus sebagai rangkaian hari jadi kabupaten Klaten yang ke 218, serta peringatan Hut RI ke 77 tahun” katanya. 

 


 

ada 23 peserta dari berbagai desa sekecamatan Cawas. kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan tidak hanya sekedar retorika tentang pelestarian budaya, tetapi ini sebagai implementasi dari para pelaku seni dan masyarakat sekitar, dimana pelestarian budaya itu sudah menjadi hakekat kehidupan, karena saat ini, tekanan budaya dari mencanegara sudah sangat luar biasa, manakala generasi muda tidak dibangkitkan untuk suka dan senang terhadap budaya warisan leluhur , kemungkinan nantinya anak cucu tidak akan mengenal apa yang namanya gejog lesung.

 

Camat cawas, Moh Prihadi ikut berbangga dan bersyukur atas terselenggaranya festival gejog lesung di desa Barang kecamatan Cawas, Klaten Jawa Tengah. Moh Prihadi mengutip kata dari ketua panitia festival gejog lesung bahwa,  kegiatan ini sudah menjadi event tahunan, namun dalam kurun waktu dua tahun terakhir festival gejog lesung tidak diselenggarakan akibat pandemi covid 19.

 

“ saya ikut  berbangga mas, pasalnya sudah dua tahun terakhir, pementasan seni seperti ini tidak ada, dikarenakan pandemi , dan alhammdullilah tahun ini diadakan kembali” katanya.

 

kegiatan ini patut untuk dibanggakan, karena tidak semua tempat ada festival gejog lesung seperti ini, tentunya, moh prihadi mengatakan jika kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan kebudayaan peninggalan leluhur, nenek moyang kita, yang sangat edipeni dan adhiluhung.

 

“ siapa lagi yang akan melestarikan budaya ini kalau bukan kita sebagai generasi penerus. untuk itu kami sangat memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggaradan juga dewan kesenian kecamatan Cawas” jelas pak camat.   

 

Moh Prihadi berharap, semoga dengan festival gejog lesung bisa kembali membangun kebersamaan antar warga yang selama pandemi yang lalu terkendala. Ia mengajak untuk bangkit kembali,  bersemangat kembali, untuk menumbuhkan potensi yang ada, baik potensi seni budaya, potensi ekonomi, kegiatan sosial kemasyaralatan yang membawa masyarakat klaten yang maju, mandiri dan berdaya saing.

 

Bupati klaten Hj Sri mulyani dalam sambutanya yang dibacakan oleh asisten 1 Jaka Purwanto mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar R Suratno serta segenap panitia festival atas terselenggaranya festival gejog lesung tersebut, inisiatip dan langkap tersebut dipandang sebagai upaya, untuk memperkenalkan seni musik tradisional, kepada generasi muda, agar mau mewarisi senimusik ini dengan baik dan dikembangkan kedepannya. (h-d)

Lebih baru Lebih lama