Bali, 6 April 2023 – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank meresmikan Desa Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng (17/3).
Program Desa Devisa di Kabupaten Buleleng, Bali ini melibatkan lebih dari 2.000 individu pembudidaya benih bandeng atau nener di 7 desa, yaitu Patas, Gerokgak, Sanggalangit, Musi, Penyabangan, Banyupoh, dan Pemuteran yang tergabung dalam Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng (P4B).
Secara keseluruhan, anggota P4B mampu menghasilkan hingga 12 juta benih bandeng per hari dan 85 persennya telah diekspor ke Filipina, Singapura, Malaysia, hingga Taiwan. Tingginya produktivitas budidaya benih bandeng di Buleleng ini tak lepas dari kondisi cuaca Bali yang relatif aman dari badai serta dukungan dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan (BBRBLPP) Gondol.
“Benih bandeng di Buleleng telah menjadi komoditas prioritas dengan total kontribusi devisa sebesar Rp 200 miliar di tahun 2019. Kami melihat potensi yang luar biasa dan yakin dapat membantu memperluas pasarnya di kancah internasional melalui dukungan pendampingan yang komprehensif,” jelas Koerniawan Prijambodo, Kepala Kantor Wilayah III LPEI.
Ia pun menambahkan, dalam jangka waktu 1 tahun pendampingan, LPEI berkolaborasi dengan Disperindag dan Koperasi UKM Kabupaten Buleleng dan KPP Bea Cukai Denpasar akan mendukung Desa Devisa Benih Bandeng Buleleng lewat berbagai pendampingan seperti peningkatan kapasitas produksi dengan pemberian sarana produksi berupa pompa air dan instalasi pipa, pendampingan manajemen usaha, penguatan kelembagaan, hingga pendampingan dalam akses pembiayaan.
Tahun lalu, LPEI telah memberikan bukti dalam membantu peningkatan kapasitas produksi dengan menyalurkan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 8 miliar kepada CV Dewata Laut - salah satu UKM budidaya benih bandeng berorientasi ekspor di Buleleng yang tergabung dalam P4B. Hal inimerupakan wujud nyata dari pelaksanaan program Penugasan Khusus Ekspor dari pemerintahkepada LPEI dalam rangka mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor.
“Kami menyambut baik program Desa Devisa oleh LPEI karena pendampingan inilah yang kami butuhkan sebagai pembudidaya benih bandeng untuk dapat memperluas wawasan, bertransformasi dari budidaya rumahan menjadi badan usaha formal, hingga menjangkau pasar baru di skala global.
Kedepannya, kami ingin mengekspor ke pasar yang lebih besar lagi agar semakin banyak masyarakat di Buleleng yang berdaya,” ungkap I Nyoman Suitra, Pemilik dan Direktur CV Dewata Laut.
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, LPEI diberikan mandat untuk mendorong pertumbuhan ekspor nasional melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi ekspor. Program Desa Devisa merupakan salah satu layanan konsultasi ekspor LPEI memberdayakan UKM dalam wujud pengembangan komunitas. Hingga akhir tahun 2022, secara akumulatif LPEI telah berhasil mencetak sebanyak 178 Desa Devisa.