Klaten — Dalam rangka menjaga kelancaran aliran Sungai Cino dan mencegah potensi banjir akibat penyumbatan aliran air, Babinsa Desa Bero dari Koramil 19 Trucuk Kodim 0723 Klaten, Serma Waluyo melaksanakan kegiatan karya bakti bersama warga setempat di Dukuh Karangkulon Desa Bero Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten. Kamis (12/06/2025)
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut difokuskan pada evakuasi rumpun bambu yang roboh ke aliran Sungai Cino. Rumpun bambu tersebut dinilai berpotensi menghambat arus sungai dan menimbulkan luapan air yang dapat berdampak pada pemukiman warga sekitar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Bero Suranto, S.Si., perwakilan relawan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, serta relawan Forum Penanggulangan Bencana Rakyat (FPBR) Desa Bero.
Dalam keterangannya, Serma Waluyo menyampaikan bahwa karya bakti ini merupakan bentuk kepedulian bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mitigasi terhadap bencana alam, khususnya banjir.
“Kami bersama warga berupaya melakukan langkah preventif guna menjaga kelancaran aliran Sungai Cino. Harapannya, kegiatan ini dapat mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi akibat tersumbatnya aliran sungai,” ujar Serma Waluyo.
Sementara itu, Kepala Desa Bero, Suranto, S.Si., mengapresiasi partisipasi aktif seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, TNI, relawan dan masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup.
“Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan seperti ini harus terus kita dorong. Kegiatan semacam ini tidak hanya bermanfaat untuk mencegah bencana, tetapi juga mempererat kebersamaan antarwarga,” ujar Suranto.
Karya bakti berjalan dengan lancar dan berhasil membersihkan area aliran sungai yang sebelumnya tertutup rumpun bambu. Diharapkan, aliran Sungai Cino kini dapat kembali normal dan tidak menimbulkan genangan ataupun luapan air di kemudian hari.
Kegiatan karya bakti ini menjadi wujud nyata sinergi antara aparat kewilayahan, pemerintah desa, relawan dan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mengantisipasi potensi bencana alam. Diharapkan, melalui kegiatan serupa yang berkelanjutan, Desa Bero dan wilayah sekitarnya dapat semakin tangguh dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem maupun perubahan kondisi alam.
Pemerintah Desa Bero mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di aliran sungai, serta senantiasa siap siaga dalam menghadapi musim hujan. Upaya bersama ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi desa-desa lain dalam membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana. (Red)