Wujudkan PKK Mandiri, TP PKK Klaten Gerakkan Anggota Aktif Bantu UMKM Di Desa Masing-Masing

 

Ketua TP PKK kabupaten Klaten, Endang Samiasih Rahayu bersama pengurus berkunjung di UMKM desa Gemblegan. jumat, (9/4/2021).

Kasihinfo.com Kalikotes – Berbagai cara terus dilakukan oleh TP PKK Kabupaten Klaten guna meningkatkan perekonomian warga masyarakat, salah satunya dengan menggerakkan anggota PKK hingga tingkat desa, untuk giat dan aktif membantu dan menggerakkan UMKM yang ada di desa masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh TP PKK kabupaten Klaten, dipimpin oleh Ketua TP PKK Kabupaten Klaten, Endang Samiasih Rahayu Yoga Hardaya,melakukan kunjungan ke pelaku UMKM di PrigiKulon, desa Gemblegan, kecamatan Kalikotes, Klaten, Jumat (09/4/2021).

Bersama Pengurus dan Anggota PKK, Endang Samiasih Rahayu melihat secara langsung proses produksi keripik Paru Sapi di Omah Delik milik Slamet Widodo. Mereka melihat proses dari awal, yaitu proses dari pemotongan paru sapi hingga berbentuk irisan yang sangat tipis, hingga proses penggorengan dan pengepakan.

Slamet Widodo saat sedang merampungkan sejumlah pesanan keripik paru sapi

Ketua TP PKK Kabupaten Klaten, Endang Samiasih Rahayu Yoga Hardaya mengatakan, ia bersama pengurus PKK Kabupaten Klaten ingin menggerakkan anggota PKK baik di tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa untuk aktif dan membantu tumbuh kembang UMKM yang ada di sekitar desa masing-masing, dengan mewujudkan PKK Mandiri demi pertumbuhan ekonomi warga masyarakat.  

“Alangkah baik lagi jika anggota PKK atau para pengurus justru mempunyai sendiri atau sebagai pelaku UMKM, dengan harapan, anggota PKK bisa mandiri untuk mengembangkan usaha yang ada disekitar, guna meningkatkan perekonomian warga sekitar” kata Endang yang juga sebagai ketua Dekranasda Klaten tersebut.

Sedangkan Kepala desa Gemblegan, Waluya mengatakan di desa Gemblegan sendiri ada sekitar 9 UMKM yang hingga kini masih beroperasi, baik di bidang makanan kecil, hingga handicraft. Namun akibat terdampak pandemi covid-19, ada beberapa UMKM yang bergerak di handicraft sempat  berhenti berproduksi. Yang tetap bertahan beberapa UMKM di bidang makanan.

“ disini ada sekitar 9 UMKM mas, baik dari makanan hingga kerajinan. Namun saat pandemi kemarin, sempat membuat UMKM di bidang kerajinan terhenti, namun UMKM dibidang makan tetap bisa bertahan.  bahkan menjelang bulan ramadhan kali ini justru jumlah pesanan mengalami peningkatkan” kata pak Kades.

Salah satu pelaku UMKM, Slamet Widodo mengatakan, jika selama pandemi Covid-19, jumlah produksi di Omah delik mengalami penurunan drastis, dikarenakan jumlah pesanan juga mengalami penurunan.  Di hari biasa sebelum pandemi, produksi setipa harinya bisa mencapai 20 hingga 30 kg paru, namun di saat pandemi, turun kisaran 10 hingga 20 kg saja. Menjelang bulan puasa kali ini, jumlah pesanan mengalami kenaikan, bahkan dalam sehari bisa mencapai 40 hingga 50 kg.  Untuk harga jual sendiri kisaran 120 hingga 140 ribu rupiah perkilogramnya.

“memang pandemi sangat berdampak bagi kami mas, biasanya dalam sehari bisa memproduksi sekitar 20 hingg 30 kg paru sapi, namun saat pandemi  hanya kisaran 10 hingga 20 kg paru sapi saja. Namun jelang bulan puasa kali ini, jumlah pesanan kembali naik, di kisaran 40 hingga 50 kg perharinya, bahkan paling banyak jumlah pesanan di beberapa hari jelang hari H puasa pertama” kata slamet.

Usaha Omah delik, yang di jalankan Slamet sendiri sudah sejak tahun 2006 yang lalu. Selain membuat keripik paru sapi, juga ada produk khsa oleh oleh lainnya seperti, belut goreng, rambak cakar, jamur, usus, serta beberapa lainnya. (h-d)

Lebih baru Lebih lama