Kartini masa kini, Wanita difabel pendiri paud inklusi untuk anak difabel. Titik Isnaini: “ Yang Kami miliki cuma Cinta Dan Kasih Sayang”

 


  Titik Isnaini, Wanita difabel pendiri paud inklusi untuk anak difabel di Boyolali.

 

Kasihinfo.com boyolali - demi kebutuhan pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk), seorang wanita di boyolali, yang juga difabel mendirikan paud inklusi untuk anak difabel. Yang menarik, tidak hanya anaknya yang difabel yang diberi pendidikan, namun para orang tuanya juga diberi keterampilan membuat tas rajut.

 

Meski kondisi fisiknya kurang sempurna, namun, Titik Isnaini, warga Ringin Larik, kecamatan Musuk, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terus berjuang untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (abk) di desanya.

 

Meski harus berada di atas kursi roda, namun dengan semangat yang tak pernah pudar, setiap pagi titik dibantu 2 temannya yang salah satunya juga seorang difabel, memberikan pendidikan bagi anak-anak difabel di sebuah paud inklusi “tersenyum” yang titik dirikan di depan rumahnya. Meski terbelenggu dalam kursi roda, titik tidak pantang menyerah untuk berjuang bersama kaum difabel lainnya.

 

Titik Isnaini / pendiri paud inklusi tersenyum mengatkan, Pendirian paud inklusi ini dilatar belakangi rasa “balas dendam” titik isnaini yang tidak pernah mengenyam pendidikan sejak kecil dan keadaan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada disekitarnya yang tak mendapatkan pendidikan secara layak dan dikucilkan, sehingga munculah niat untuk mendirikan paud inklusi, yang kemudian diberi nama paud inklusi tersenyum.

 

“ Pendirian Paud ini didasari rasa balas dendam saya mas, dikarenakan sejak kecil saya tidak sekolah. pertengahan tahun 2015, kita dirikan paud tersebut. seiring berjalannya waktu, kita menerima siswa baik abk maupun non abk, untuk saling belajar, saling membantu dan saling menguatkan untuk memberi semangat satu sama lainnya” katanya.

 

Titik Menambahkan, pendidikan abk itu tidak hanya menulis, membaca, namun juga bagaimana cakap dirinya. bisa memperbaiki dirinya sendiri, bisa mandi, bisa berdiri, bisa duduk rapi, itu juga sebuah pelajaran

 

“ sampai hari ini, rata-rata abk itu dilayani, itu akan berpotensi ketidak baikan dimasa yang akan datang, saat anak abk ini dilayani terus menerus. dia harus bisa mandiri, dia harus bisa hidup sendiri ” jelasnya.  

 

 

Meski saat ini siswanya hanya berjumlah 7 orang yang terdiri dari 4 anak abk dan 3 anak non abk, namun paud inklusi ini sangat berguna bagi para orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus.

 

“sama ibu is ini, anak saya dibimbing, dan kita tidak menuntut seperti sekolah normal, namun setidaknya anak saya ada perubahan yang banyak. dan kami salut, diman mereka dikasih badan yang tidak sempurna, tetapi punya nurani yang besar untuk menolong anak-anak berkebutuhan khusus disini. semangat mereka untuk memperjuangkan anak-anak seperti ini tidak banyak yang memiliki, bahkan orang normal sekalipun ” kata Sugiati / orang tua abk.

 

Tidak hanya mendidik anak yang berkebutuhan khusus, namun di paud tersenyum ini titik isnaini juga diberikan pelatihan keterampilan bagi para orang tua yang sedang menunggu anaknya. Orang tua anak diberi keterampilan membuat karya tangan berupa tas rajut, sehingga orang tua abk memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk menjadi penghasilan samping dari membuat tas rajut. Dengan memberikan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus, titik berharap anak-anak istimewa ini bisa menjadi anak yang mandiri.

 

  “ Sebagai pendidik di paud inklusi, kami bersama teman-teman selalu gembira dalam menjalani pengabdiannya ini. Semangat kartini menjadi salah satu motivasi kami untuk terus bekerja keras. Yang Kami Miliki Cuma Cinta Dan Kasih Sayang” puskas titik. (t-i)

 

 

 


Lebih baru Lebih lama