Ratusan Guru dan Kepala Sekolah SD, Ikuti Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka

 

  Ratusan guru dan Kepala sekolah SD, ikuti bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka. Senin, (20/6/2022) di Joglo “Njeron Mboto”, Desa Kraguman kecamatan Jogonalan.

 

Kasihinfo.com Klaten  - Selama 8 hari, mulai hari senin, (20/6/2022) sebanyak 300 guru kelas 1 dan 4 serta kepala Sekolah Sekolah Dasar se wilayah ks Kawedanan Gondangwinangun mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka di Joglo “Njeron Mboto”, Desa Kraguman kecamatan Jogonalan.

 

Ketua Panitia Pelaksana, Sugeng Raharjo mengatakan , kegiatan Bimtek tersebut terselenggara atas kerjasama dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Klaten dengan Lembaga Pengembangan Metode Pendidikan (LPMP) IGMP Semarang, Jawa Tengah.

 

Pelaksanaan Bimtek sendiri dibagi dua tahap, mengingat banyaknya jumlah peserta. yaitu tahap pertama diikuti oleh 150 peserta, dan dilaksanankan selama tiga hari di joglo Njeron Mboto dan hari keempat dilaksanakan secara daring di masing masing sekolah peserta Bimtek dengan pengawasan dari para pengawas sekolah setempat.

 

“ mengingat banyaknya peserta, maka pelaksnaan bimtek kami bagi dalam dua tahap. setiap tahap jumlah peserta 150 guru dan kepala sekolah. 3 hari bimtek secara langsung di Joglo dan hari keempat para peserta praktek di sekolah masing-masing dengan pengawasan sekolah setempat, hasil yang sama juga dilaksanakan oleh peserta di tahap kedua” katanya.

 

Sugeng menambahkan jika pelaksanaan bintek kali ini hanya diikuti oleh guru kelas 1 dan 4 san beserta kepala sekolah SD, nantinya akan dilakukan juga bintek bagi guru kelas 2,3,5 dan 6. Ia berharap, pada tahun ajaran 2023/2024 Kurikulum Merdeka Belajar sudah bisa diterapkan secara penuh di sekolah sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Klaten.

 

“ dalam proses merdeka belajar, nantinya dalam proses pembelajaran, para siswa tidak hanya tergantun terhadap guru, melainkan para siswa bisa memilih banyak referensi pembelajaran secara mandiri, dan dari berbagai sumber terlebih lagi bisa memanfaatkan teknologi dengan maksimal” ungkap Sugeng.

 

Kepala seksi kelembagaan dan sarana prasarana bidang, pembinaan sekolah dasar dinas pendidikan, Derajat Setiadi mengatakan, bahwa dari generasi ke generasi memang harus mengikuti perubahan kurikulum, harapanya kebijakan dari kemendikbud bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

 

“ jadi perubahan kurikulum ini memang karena perubahan dan perbedaan generasi yang kemarin dengan generasi saat ini, maka memang harus menyesuaikan dan perlu proses belajar dan dipastikan bukan karena pergantian menteri pendidikan dengan kebijakan yang baru. harapanya kebijakan dari kemendikbud bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya” katanya. (h-d)

 


Lebih baru Lebih lama